
SANDIKTA
SMP SANDIKTA – SMA SANDIKTA – SMK SANDIKTA

Yayasan Pendidikan Kita disingkat Sandikta didirikan dengan maksud dan tujuan membantu Pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, yayasan penjalankan kegiatan antara lain mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.
Yayasan Pendidikan Kita, disingkat Sandikta, didirikan tanggal 22 Desember 1982 di Kecamatan Pondokgede, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Pendiri Sandikta adalah tokoh-tokoh masyarakat Pondokgede, guru-guru, kepala-kepala sekolah, pengawas TK / SD / SMP Pondokgede dan Jakarta Timur seperti Drs. H. Asmullah Z.A., H. Abdullah Basri, Drs. Suratto, H. Hanafi, Mukidhi Hansyas, Drs. H. Tjarmadi, Drs. H. Nursidik Soewadji, dan sejumlah tokoh masyarakat lain. Saat pertama, yang menjabat sebagai Ketua Yayasan adalah H. Asmullah Z. A. yang kemudian digantikan oleh H. Abdullah Basri pada tahun 1988.
Awalnya, Sandikta mendirikan SMP dan SMA Sandikta pada tahun 1983 di Jatimekar, Pondokgede. Pada tahun 1986, lokasi SMP dan SMA Sandikta pindah ke Pondokgede. Kemudian lokasi sekolah pindah tahun 1989 ke Jatirahayu, Pondokgede, sampai sekarang.
Sejarah keberadaan dan perkembangan Sandikta pada dasarnya sejalan dengan sejarah terbentuk SMP dan SMA Sandikta pada tanggal 22 Desember 1982 yang di kala itu berdomisili di Jatimekar. Setelah 2 tahun kemudian SMP/SMA Sandikta memeroleh fasilitas gedung yang lebih memadai di daerah Pondok Gede dan sejak saat itu pula izin operasional SMP dan SMA dari Kanwil Depdikbud Bandung diterbitkan untuk SMP No. 006/1.02 Kep/E.86 NSS: 2014 022 4053 dan SMA No. 005/1.02 Kep/E.86 NSS: 204 022 4053.
Namun demikian fasilitas gedung yang ditempati SMP dan SMA tidak berjalan lama karena masa pinjaman gedung telah berakhir. Selama masa transisi SMP memeroleh pinjaman gedung dari SMP Nasional I dan SMP Al Falah sedangkan SMA memeroleh pinjaman gedung SDS Angkasa XII di Dirgantara III Halim Perdana kusuma. Untunglah kesulitan gudung dapat diatasi setelah Sandikta memiliki sebidang tanah dan bangunan. Akhirnya pada tahun ajaran 1990/1991, SMP dan SMA bisa menikmati gedung baru milik sendiri.
Dalam upaya mengembangkan pendidikan menengah, Sandikta membuka pulah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tanggal 24 September 1998 dengan Drs. H. Arwan, M.M. sebagai kepala sekolah pertama hingga tahun 2019. Pada tahun 1997, SMK Sandikta didirikan dan mulai menerima murid baru untuk di saat awal adalah kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan. Pada tahun 2004 SMK Sandikta menambah satu kompetensi keahlian baru yaitu Teknik Komputer dan Jaringan. SMA Sandikta kini dipimpin oleh M. Nor Abdullah, S.Pd., M.Si., sementara SMP Sandikta dipimpin oleh Dra. Hj. Babay Suhaimi.
Selama masa-masa ini, Yayasan Pendidikan Kita berupaya meningkatkan kesejahteraan para karyawannya mengikuti nasihat proklamator Drs. Moh. Hatta yaitu mendirikan Koperasi Karyawan Sandikta dengan ketuanya Sarjono, S.Pd. Seiring berjalannya waktu, Koperasi Sandikta berhasil mengatasi aneka kesulitan finansial para anggotanya dan menghindarkan mereka dari jeratan “shark financial economy.” Akibat keberhasilan Koperasi Sandikta, maka Yayasan Pendidikan Kita secara formal membentuk badan hukum tersendiri bagi Koperasi Sandikta di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, dengan Sarjono, S.Pd., M.M. sebagai ketuanya.
Terakhir, Yayasan Pendidikan Kita memandang bahwa perlu dicetak sarjana-sarjana setara strata satu demi menjamin mobilitas vertikal warga masyarakat yang sulit berkuliah karena alasan biaya perguruan tinggi swasta yang cenderung mahal. Sebab itu perjalanan STIA Sandikta dimulai pada tahun Akademik 2000-2001. Sandikta bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPIAMI membuka Kampus D. Kemudian pada tahun Akademik 2002-2003, Sandikta mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sandikta. Pendirian STIA Sandikta dilakukan melalui kajian atas rencana pendirian STIA Sandikta. Berdasarkan hasil kajian tersebut, Sandikta diberi kewenangan oleh Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Depdiknas untuk menyelenggarakan pendidikan ilmu administrasi publik dan ilmu administrasi niaga dalam satu wadah yang disebut SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI SANDIKTA dengan Kinam Ramawijawa, SH., M.Si. sebagai Ketua pertama, dilanjutkan Dr. Semerdanta Pusaka sebagai Ketua kedua, dan Prihandono, S.Sos., M.Si. sebagai pelanjutnya hingga saat ini.
Sementara itu Sandikta berhasrat mendirikan Perguruan Tinggi. Sebagai langkah awal, Sandikta menjali kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPIAMI (STIA YPIAMI). Kerjasama tersebut berlangsung pada tahun akademik 2000/2001 – 2001/2002. Pada tahun 2002 Sandikta memersiapkan pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi secara mandiri, yang mana tidak lama kemudian pada tanggal 8 Juli 2002 atas usul Sandikta, Menteri Pendidikan Nasional menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 134/D/O/2002 tentang Pendirian STIA Sandikta dengan Program Studi Ilmu Administrasi Negara (saat ini sesuai keputusan Kemristekdikti sejak Januari 2019 berubah nama menjadi Administrasi Publik) dan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga (saat ini sesuai keputusan Kemristekdikti sejak Januari 2019 berubah nama menjadi Administrasi Bisnis).
Secara terus menerus, STIA Sandikta meningkatkan mutu pembelajaran dan kinerja Program Studi melalui akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi Administrasi Publik —saat buku ini disusun— dengan Surat Keputusan No. 872/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2019dan Akreditasi Administrasi Bisnis dengan No. 433/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 dan dalam proses Reakreditasi, sementara untuk Akreditasi Institusi dengan SK No. 655/SK/BAN-PT/Akred/VII/2015.
42 Tahun Pengalaman di Dunia Pedidikan
Yayasan Pendidikan Kita (SANDIKTA) sudah berdiri sejak 1982 bergerak di dunia pendidikan dari tingkatan menengah pertama sampai perguruan tinggi. Tenaga Pendidik SMP SANDIKTA memiliki kemampuan dan pengalaman mengajar sesuai dengan bidang keahlian masing-masing dan Tersertifikasi sebagai Guru Profesional dari Kementerian Pendidikan
